MAKALAH
TENTANG
INTERNET
MARKETING
ANALISIS
INDUSTRI DAN PERSAINGAN
Disusun oleh:
Ucu Tatang Kosasih
Nur Muhamad Rajib
Mariana Mukhlishah Dewi
Fahri Rizki Pailah
Deris Mawati
KOMPUTERISASI AKUNTANSI
AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AL MA’SOEM
BANDUNG
2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
bahwa hanya dangan petunjuk dan hidayah-Nya sajalah makalah ini bisa selesai
dan bisa terwujud sehingga sampai dihadapan para pembaca yang berbahagia.
Semoga kiranya memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan bagi para
pembaca pada masa sekarang dan yang akan datang.
Pada era globalisasi dan informasi saat ini, yang ditandai seamakin menipis dan hilangnya batas pemisah antara nilai-nilai dan lingkungan budaya bangsa, yang diikuti dengan kecendrungan terbentuknya nilai-nilai budaya yang bersifat universal, tampak studi tentang dengan Mengetahui Sejarah Indonesia mejadi sangat penting dan mendapakan perhatian yang sangat luas, baik dikalangan Siswa maupun dikalangan Umum.
Pada era globalisasi dan informasi saat ini, yang ditandai seamakin menipis dan hilangnya batas pemisah antara nilai-nilai dan lingkungan budaya bangsa, yang diikuti dengan kecendrungan terbentuknya nilai-nilai budaya yang bersifat universal, tampak studi tentang dengan Mengetahui Sejarah Indonesia mejadi sangat penting dan mendapakan perhatian yang sangat luas, baik dikalangan Siswa maupun dikalangan Umum.
Semoga
Makalah yang berjudul “Analisis terhadap Pesaing” akan bisa berguna bagi teman teman dan masyarakat umum nya.
Bab l
Pendahuluan
Suatu industri
berbeda antara satu dan lainnya didasarkan atas karekteristik ekonomi, situasi
persaingan, dan prospek perkembangannya di masa datang. Tingkat perubahan
berbagai faktor seperti teknologi, ekonomi, pasar dan persaingan akan bergerak
dalam satu range tetentu mulai dari yang lambat sampai dengan yang cepat.
Analisis industri dan persaingan akan menggunakan alat dan teknik tertentu bagi
perusahaan untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan dan kemudian membentuk
kekuatan dalam menghadapi persaingan.
Pengertian industri
adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang, jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan.
Beberapa hal yang
dapat diidentifikasikan sebagai faktor ekonomi yang utama yang berpengaruh
dalam membentuk kekuatan suatu industri adalah market size, lingkup
persaingan, tingkat pertumbuhan pasar dan siklus kehidupan industri, jumlah
pesaing dan besaran relatif dari masing-masing perusahaan pesaing, jumlah dan
besaran relatif pembeli potensial, dorongan untuk melakukan integrasi ke depan
dan ke belakang, serta kemudahan dan hambatan untuk memasuki atau keluar dari
jenis industri.
Industri sangat erat
kaitannya dengan persaingan. Karena tak mungkin suatu industri hanya berdiri
sendiri tanpa adanya hubungan dengan industri lain. Suatu industri memproduksi
suatu produk tentunya juga menggunakan bahan yang diperoleh dari industri lain.
Untuk itu, satu industri dengan industri lain itu selalu berhubungan dan tak
jarang melakukan persaingan.
Dalam makalah ini
kami akan menjelaskan tentang hubungan industri dengan pesaing. Persaingan
industri terjadi apabila suatu perusahaaan menganggap para pesaingnya adalah
semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama. Selanjutnya
akan dibahas mengenai analisis dan pengidentifikasian serta faktor-faktor yang
ada dalam persaingan industri.
Bab ll
Bentuk-Bentuk Persaingan
Bentuk persaingan terbagi menjadi empat tingkatan:
1. Persaingan merek
1. Persaingan merek
Persaingan merek adalah
produk-produk atau jasa yang bersaing secara langsung menawarkan hal yang sama.
Misalnya Teh Botol Sosro dan Fres Tea.
2. Persaingan industri
2. Persaingan industri
Persaingan industri adalah
persaingan dalam satu industri, tidak hanya satu produk saja. Misalnya Teh
Botol Sosro industrinya tidak hanya industri teh dalam botol, tetapi semua
industri minuman. Karena itu pesaingnya adalah juga Coca Cola, Aqua, dan lain-lain.
3. Persaingan bentuk
3. Persaingan bentuk
Persaingan bentuk adalah persaingan dalam bentuk produk yang sama. Misalnya
persaingan antara Teh Botol Sosro dengan Susu Ultra, Yogurt, dan lain-lain.
4. Persaingan bentuk
4. Persaingan bentuk
Persaingan bentuk Adalah persaingan umum pada semua industri, misalnya
antara Teh Botol Sosro dengan Sari Roti, dan lain-lain.
Bab lll
Teknik Analisis Pesaing
Untuk menganilis industri dan persaingan, ada empat cara yang harus
dilakukan:
1. Definisikan pasar sasaran (target market)
1. Definisikan pasar sasaran (target market)
Mendefinisikan pasar sasaran akan memudahkan perusahaan untuk mengetahui
produk atau jasa mana saja yang membidik sasaran yang sama.
2. Identifikasi pesaing langsung
2. Identifikasi pesaing langsung
Pesaing langsung adalah perusahaan yang memberikan produk ataupun jasa yang
relatif serupa dengan target market yang kurang lebih sama. Identifikasi
pesaing langsung akan membantu untuk melihat peta persaingan, posisi perusahaan
dibanding pesaing, dan apa yang harus dilakukan untuk memenangkan persaingan.
3. Ketahui kondisi persaingan
3. Ketahui kondisi persaingan
Peta persaingan bisa dilihat dengan
menggunakan framework Porter Five Forces. Dari situ bisa dilihat daya tarik
persaingannya apakah sudah ketat ataupun belum.
4. Penilaian keunggulan kompetitif.
4. Penilaian keunggulan kompetitif.
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan utama yang dimiliki oleh perusahaan
yang diyakini sebagai modal untuk memenangkan persaingan.
Bab lV
Porter Five Forces
Porter Five Forces adalah alat ukur yang dikenalkan oleh Michael Porter
untuk melihat daya tarik persaingan dalam suatu industri. Ada lima hal yang
harus dianalisa untuk melihat daya tarik persaingan.
1. Persaingan dalam industri
1. Persaingan dalam industri
Persaingan dalam industri meliputi banyaknya pesaing langsung dalam bisnis
yang dijalankan. Banyaknya persaingan di sini dibandingkan dengan faktor
kebutuhan masyarakat akan produk ataupun jasa yang ditawarkan. Jika supply
sudah terlalu banyak dan melebihi demand yang ada, maka kondisi persaingan
sudah sangat ketat.
2. Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru (new entrance)
2. Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru (new entrance)
Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru terkait dengan apakah
memasuki industri tersebut gampang atau tidak. Apakah ada hambatan yang besar
(barrier to entry), misalnya dari sisi investasi, teknologi, orang,
pengetahuan, dan lain-lain. Jika hambatan masuknya kecil, kemungkinan pemain
baru akan masuk juga sangat besar, artinya setiap saat dalam suatu industri
akan terjadi persaingan yang sangat ketat.
3. Kekuatan tawar menawar pembeli.
3. Kekuatan tawar menawar pembeli.
Di sini adalah bagaimana pembeli mendapatkan informasi dan penawaran yang
beragam dari berbagai produsen.
dengan tawaran yang begitu banyak di
pasar, pembeli memang akan mempunyai kekuatan tawar menawar yang lebih besar
karena punya cukup banyak pilihan.
4. Kekuatan tawar pemasok
Pemasok
dalam hal ini adalah perusahaan yang memberikan bahan-bahan, orang, teknologi,
dan lainnya yang menjadi bahan produksi. Pemasok akan memiliki kekuatan besar
jika sesuatu yang dipasok
merupakan hal penting dan tidak banyak perusahaan yang menyediakan. Tetapi
jika banyak perusahaan lain yang menyediakan, kekuatan pemasok menjadi tidak
terlalu besar.
5. Kekuatan tawar produk pengganti
5. Kekuatan tawar produk pengganti
Produk pengganti adalah produk lain
di luar produk sejenis yang mempunyai fungsi hampir sama dengan produk atau
jasa perusahaan yang bisa saling menggantikan. Jasa penerbangan misalnya,
produk penggantinya adalah jasa transportasi darat dan laut. Kekuatan tawar
produk pengganti besar jika terdapat harga yang sangat berbeda antara produk utama
dengan produk pengganti.
Bab V
Strategi Bersaing
Michael Porter membagi strategi bersaing menjadi
3 strategi umum:
1. Differensiasi
1. Differensiasi
Differensiasi adalah strategi
memberikan penawaran yang berbeda dibandingkan penawaran yang diberikan oleh
kompetitor. Strategi differensiasi mengisyaratkan perusahaan mempunyai jasa
atau produk yang mempunyai kualitas ataupun fungsi yang bisa membedakan dirinya
dengan pesaing.
2. Keunggulan biaya (low cost)
2. Keunggulan biaya (low cost)
Keunggulan biaya adalah strategi mengefisienkan seluruh
biaya produksi sehingga menghasilkan
produk atau jasa yang bisa dijual lebih murah dibandingkan pesaing. Strategi
harga murah ini fokusnya pada harga, jadi biasanya
produsen tidak terlalu perduli dengan
berbagai faktor pendukung dari produk ataupun harga yang penting bisa menjual
produk atau jasa dengan harga murah kepada konsumen. Warung Tegal misalnya
mengandalkan strategi harga. Mereka tidak perduli dengan kenyamanan orang
ketika makan, bahkan juga dengan kebersihan, yang penting bisa menawarkan menu
makanan lengkap dengan harga yang sangat bersaing.
3. Fokus
3. Fokus
Fokus adalah strategi menggarap satu target market khusus. Strategi
fokus biasanya dilakukan untuk produk ataupun jasa yang memang mempunyai
karakteristik khusus. Beberapa produk misalnya hanya fokus ditargetkan
untuk kaum muslim sehingga semua produknya memberikan benefit dan fungsi yang
disesuaikan dengan aturan Islam. Produk yang fokus pada target market kaum
muslim biasanya selalu mensyaratkan label halal, tanpa riba, dan berbagai
aturan lain yang disesuaikan dengan ketentuan Islam.
Perusahaan biasanya memilih salah satu dari ketiga strategi ini yang akan
diterapkan, karena bagaimanapun akan sulit menjalankan ketiga strategi ini
secara bersamaan. Namun demikian, jika perusahaan memilih salah satu di antara
tiga strategi ini, bukan berarti sama sekali meninggalkan yang lain, tetapi dua
strategi lainnya biasanya diterapkan pada level yang paling standar.
Membangun Keunggulan Bersaing
Membangun Keunggulan Bersaing
Bab Vl
Keunggulan Bersaing (competitive advantage)
Untuk bisa bertahan dalam persaingan, perusahaan harus mempunyai keunggulan
bersaing (competitive advantage) dibandingkan dengan kompetitornya. Keunggulan
bersaing akan menjadi senjata untuk menaklukkan pasar dan kompetisi. Untuk
membangun keunggulan bersaing, perusahaan bisa melakukan beberapa langkah:
1. Mencari sumber-sumber keunggulan, misalnya keterampilan yang prima, sumber daya yang berkualitas, dan lain-lain.
2. Mencari keunggulan posisi dibanding pesaing, dengan mengefisienkan biaya produksi dan memberikan nilai tambah kepada konsumen.
3. Menghasilkan performa yang prima, dengan melihat kepuasan dan loyalitas pelanggan, pangsa pasar, dan juga kemampulabaan (profitabilty) dari produk ataupun jasa yang dihasilkan.
1. Mencari sumber-sumber keunggulan, misalnya keterampilan yang prima, sumber daya yang berkualitas, dan lain-lain.
2. Mencari keunggulan posisi dibanding pesaing, dengan mengefisienkan biaya produksi dan memberikan nilai tambah kepada konsumen.
3. Menghasilkan performa yang prima, dengan melihat kepuasan dan loyalitas pelanggan, pangsa pasar, dan juga kemampulabaan (profitabilty) dari produk ataupun jasa yang dihasilkan.
contoh persaingan dalam dunia pasar :
A. Definisi pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal karena
dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya
kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya.
Perekonomian merupakan pasar persaingan sempuma. Akan tetapi dalam prakteknya €tidaklah
mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan
kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinyasepenuhnya
bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati ciricirinya, yaitu
struktur pasar dari berbagai kegiatan disektor pertanian. Namun demikian,
walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam praktek.
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar
atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual
atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
B. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang
diuraikan dibawah ini :
1. Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam
pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan
perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar
yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi diantara
keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen terlalu kecil
peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau
tingkat produksi dipasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena
jumlah produksi yang diciptakan produsen merupakan sebagian kecil saja dari
keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.
2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri
tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada
produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut
dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali
tidak terdapat hambatan-hambatan, baik secara legal maupun dalam bentuk lain
secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada
perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.
3. Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk
dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat
perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu perusahaan lainnya.
Barang seperti
itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena
barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan
yang mana dihasilkan produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang
dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang
dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak ada
gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk
persaingan bukan harga atau nonprice competition atau persaingan dengan
misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk
menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang
dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama
sekali.
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk
mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat
banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative kecil kalau dibandingkan
dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi
setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah
produksi dalam industri tersebut,. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan
perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau
menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam
pasar/industri tersebut.
5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah
sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli
tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan dipasar, yaitu
mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-
perubahan ke atas harga tersebut.
Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih
tinggi dari yang berlaku di pasar.
a. Jumlah Penjual
Jumlah penjual dalam pasar persaingan sempurna sangat banyak. Karena pada
dasarnya pengertian dari pasar persaingan sempurna sendiri adalah pasar yang
memiliki banyak penjual dan pembeli. Barang yang dijual oleh para penjual di
pasar persaingan sempurna biasanya sejenis, serupa atau mirip satu sama lain.
Para penjual di pasar persaingan sempurna tidak dapat mempengaruhi keadaan di
pasar dan harga.
b. Jenis Barang
Barang-barang yang dijual di pasar persaingan sempurna bersifat homogen.
Barang yang dijual tidak mudah untuk dibeda-bedakan, sangat sama atau serupa.
Barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan
yang mana barang produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Contoh seperti :
beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
d. Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan
pasar-pasar yang lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan
efisiensi
Sebelum menerangkan kebaikan dari pasar persaingan sempurna ditinjau dari
sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi yaitu:
a. Efisiensi produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang pertama,
untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling
minimum. Untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan
faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah
gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat ini harus dipenuhi
pada setiap tingkat produksi. Syarat yang kedua, industri secara keseluruhan
harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah, yaitu pada
waktu kurva AC mencapai titik yang paling rendah. Apabila suatu industri
mencapai keadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat
efisiensi produksi yang optimal, dan biaya produksi yang paling minimal.
b. Efisiensi Alokatif
Untuk melihat apakah efisiesi alokatif dicapai atau tidak, perlulah dilihat
apakah alokasi sumber-sumber daya keberbagi kegiatan ekonomi/produksi telah
dicapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai
efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat berikut : harga setiap barang
sama dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. Berarti untuk
setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga tercapai
keadaan dimana harga biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macam
barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.
Didalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi ynag dijelaskan diatas
akan selalu wujud. Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan
dalam persaingan sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini
akan dicapai apabila biaya produksi adalah yang paling minimum. Dengan
demikian,
sesuai dengan arti efisiensi produktif
yang telah dijelaskan dalam jangka panjang
efisiensi produktif selalu dicapai oleh perushaan dalam persaingan
sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil
penjualan marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil
penjualan marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang
keadaan ini berlaku : harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal.
Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar persaingan sempurna juga mencapai
efisiensi alokatif.
Dari kenyataan bahwa efisiensi produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam
pasar persaingan sempurna.
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolonan
kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi semacam itu
akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih
pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasaannya untuk memilih barang yang
dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Didalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam
menentukan harga, jumlah produksi dan jenis barang yang diproduksikan. Begitu
pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan dalam
masyarakat, efisiensilah yang menjadi factor yang menentukan pengalokasinya.
Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya.
Selanjutnya dengan adanya kebebasaan untuk memproduksikan berbagai jenis barang
maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap
barang-barang dan jasa-jasa yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan
masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh keatas corak pilihan yang akan
dibuatnya dalam menggunakan factor-faktor produksi yang mereka miliki.
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga
memiliki keburukan-keburukan antara lain :
a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh
keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang
baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah
berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat
menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam
waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari
mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong
untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
Disamping oleh alasan yang disebutkan diatas, segolongan ahli ekonomi juga
berpendapat kemajuan teknologi adalah terbatas dipasar persaingan sempurna
karena perusahaan-perusahan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk membuat
penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik. Penyelidikan
seperti itu sering kali sangat mahal biayanya dan tidak dapat dipikul oleh
perusahaan yang kecil ukurannya.
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
Didalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikan adalah cara
perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangnan
perusahaan, penggunaannya mungkimn sangat
efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya
merugikan.
c. Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama,
konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan
dikonsumsinya.
d. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Didalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah
paling minimum,tersirat (yang tidak dinyatakan)pemisalan bahwa biaya produksi
tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam
bentuk pasar lainnya mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat
menikmati skala ekonomi,perkembangan teknologi dan inovasi.
e. Distribusi pendapatan tidak selalu rata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola
permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan
bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti distribusi pendapatan
menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien.
Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya
(yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk
kepentingan golongan kaya.
Bab Vll
Kesimpulan
Dunia ini semakin
berubah dengan pesat, begitu pula pola pikir konsumen sehingga menuntut
perusahaan untuk lebih kreatif dan kompetitif. Selain itu, masalah pesaing juga
harus benar-benar diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diketahui dari pesaing:
kelengkapan mutu, desain dan bentuk produk, harga yang ditawarkan, saluran
distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki, promosi yang dijalankan, rencana
kegiatan pesaing ke depan.
Untuk mengetahui
informasi tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan analisis pesaing dengan
cara; mengidentifikasikan pesaing, menentukan sasaran pesaing, identifikasi
strategi pesaing, analisis kekuatan dan kelemahan pesaing, menentukan sasaran
pesaing,identifikasi reaksi pesaing dan strategi menghadapi pesaing.
Dari kegiatan itu
akan dapat diketahui: siapa pesaing kita, apa sasaran yang ingin mereka capai,
bagaimana strategi yang mereka lakukan, apa dan dimana kekuatan dan kelemahan
pesaing, bagaimana pola reaksi mereka, siapa saja yang perlu diserang terlebih
dahulu, bagaimana cara menyerangnya, dan pesaing mana yang perlu dihindari
terlebih dahulu.
Untuk menghadapi
pesaing, maka kita harus mengetahui strategi dan sasaran yang diinginkan
pesaing sehingga kita dapat menindaklanjutinya dengan mengeluarkan
strategi-strategi yang dapat mematahkan strategi pesaing kita.
Secara umum strategi menyerang pesaing
terdiri dari: strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu, pesaing
langsung menyerang lawan yang kuat, strategi gerilya, dan strategi bertahan.
Sedangkan strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi-posisi
sebagai berikut: strategi pemimpin pasar, strategi penantang pasar, strategi
pengikut pasar, dan strategi relung pasar.
Strategi penyerangan
yang dapat dilakukan terhadap pesaing ada lima cara, yaitu : serangan frontal,
serangan sampingan, serangan Pengepungan, serangan melambung dan serangan
gerilya. Adapun perlindungan diri dalam bentuk pertahanan yang dapat digunakan
paling tidak ada empat cara: pertahanan frontal, pertahanan samping, pertahanan
menyerang lebih dulu, dan pertahanan menyerang balik.
KATA
PENGANTAR
Makalah “Internet Marketing ini membahas tentang
analisis industri dan persaingan. Dalam penulisannya, selain mengacu kepada beberapa
referensi yang dianggap relevan, juga ditambah dengan diktat Internet
Marketing yang telah
diajarkan di kampus AMIK Al Ma’soem.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan
masukan bagi yang membacanya. Penulis
berharap masukan dan sarannya untuk perbaikan pembuatan makalah di waktu
yang akan datang.
Jatinangor,
Mei 2013
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.360.yahoo.com/blog-LeHO2xAzer_K458M9OFw?p=6
diakses 7 Februari 2009
http://djajendra.blog.co.uk/2008/09/29/manusia-pesaing-by-djajendra-2007-05-28-19-55-10-kualitas-manusia-4795850/
diakses 7 Februari 2009
http://file-hameedfinder.blogspot.com/2008/02/kekuatan-persaingan.html
diakses 7 Februari 2009
http://harprabowo.blogspot.com/2007/11/memahami-perubahan.html
diakses 7 Februari 2009
http://indocashregister.com/2009/01/16/tips-melakukan-analisa-persaingan-usaha-mesinkasir/
diakses 7 Februari 2009
http://iprinting.blogspot.com/2008/04/persaingan-harga-cetakan-situasi-dan.html
diakses 4 Februari 2009
Kasmir. 2007. Kewirausahaan. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
http://ndorodunya.blogspot.com/2008/12/memahami-dunia-yang-dinamis.html
diakses 7 Februari 2009
http://siaksoft.net/?p=501
diakses 7 Februari 2009
http://www.ebizzasia.com/0215-2004/column,0215,riri.html
diakses 7 Februari 2009
http://www.manbisnis2.tripod.com/1_1_3.pdf
diakses 7 Februari 2009
http://www.sentrakukm.com/index.php?option=com_content&task=view&id=241&Itemid=177
diakses 7 Februari 2009